Di saat menjadi santri kelas 1 (satu), kira-kira tahun 2000-2001, kami berada di pelajaran Fiqih Ibadah. Teman-teman kami mulai ngantuk karena godaan tertentu. Kenapa mengantuk, godaan itu sangat sulit untuk dijelaskan. Tapi, fakta itu terus ada. Mungkin, ngantuknya itu disebabkan alasan normatif.
Untuk membangkitkan suasana, Ustadz pembimbing mengajukan pertanyaan ke santri-santri. Beliau berkata "Apa bedanya Tiang Listrik dengan Tiang Jaler?". Kemudian, semua santri-baru yang lugu-lugu itu tidak bisa menjawab.
Bagi santri-baru, hal ini sulit untuk dijawab dan dimengerti. Terutama, santri-santri yang memakai bahasa di luar Bahasa Jawa.
"Sudah, tidak tahu"; "bener tidak tahu" begitu lanjut Ustadz. Santri menjawab "tidak tahu, Pak". Kemudian, sang Ustadz menjawabnya sendiri, "Bedanya Tiang listrik dengan Tiang Jaler adalah, kalo tiang listrik itu madangi. Tapi, kalo tiang jaler itu metengi."
Kontan saja, santri-santri dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah bangun dari kengantukan. Mereka sebagian tertawa-tawa, ada yang terbahak-bahak, dan senyum-senyum manis. Plus, ato ditambah lagi, melalui suara serak-serak becek. He he he he ....
Singkatnya, bila di terjemahin ke dalam Bahasa Indonesia
• Kata Jawa "Tiang Jaler" = Laki-laki dewasa.
• Kata Jawa "madangi" = kata Indonesia 'menerangi'.
• Kata Jawa "metengi" = kata Indonesia 'menghamili'.
Boleh diulang :
Apa bedanya 'Tiang Listrik' dengan "Tiang Jaler"? Jawabnya, Kalo Tiang Listrik, Madangi. Tapi, Kalo Tiang Jaler, Metengi.
Sekali lagi diulang:
Apa bedanya 'Tiang Listrik' dengan "Tiang Jaler"? Jawabnya.... He...He...He...
Fenomena ini sangat menarik bagi kami. Orang pesantren, memang, adalah kebanyakan Ahli Bahasa. Seringkali, mereka memanfaatkan bahasa untuk guyon. Seperti yang telah kita lihat, secara singkat, mereka memakai antonim Kata Jawa "Madangi" dan "Metengi" yang dihubungkan dengan makna-bahasa Indonesia.
Kenapa santri tertawa? Bukankah, jawaban itu benar? Kenapa sesuatu yang benar ditertawakan? Melalui Konsep Homofon .... Bla bla bla .....A.... Sudahlah, pertanyaan terakhir tidak digubris juga tidak apa-apa. Mungkin, lain kali di ANALISIS, Ok. He he he he ...33X